Seperti sahara di siang hari
Berkurang putih hati
Bak terkikis oleh dengki
Serasa jauh diriku
dari istana ketaatanku pada Mu
dan kini semua dimensi waktu
seolah memutar ragu
ku hanya ingin mendekati cintaMu
tanpa kehilangan satu tetes pun mata air kasihMu
namun diriku tak ayal hanyalah pelaut yang hina
yang sedang diterpa badai futur yang menggila
jadi, apa yang harus aku lakukan?
Memutar haluan kapalku dan kembali ke daratan kenistaan?
Atau, tetap mengendalikannya
menuju pulau syurga dengan penuh perjuangan?
Ya, aku akan tetap melaju
Bersama kepakan sayap malaikat penjagaku
Bersama hembusan angin monson yang beradu
Hingga ku temukan pulau Firdaus idamanku
0 comments:
Post a Comment