image

Look at your below, how lucky you are!

Hari ini aku belajar beberapa hal yang sangat berharga, yang sebenarnya harus aku lakukan, namun aku sering melupakannya. Bersyukur, mandiri, dan menjaga kesehatan.


Tadi aku sempat menjenguk (sebenarnya sih syura, tapi ya sekalian deh, hho ) kakak kelas yang sedang sakit. Beliau terkena infeksi korneanya. Hampir saja beliau kehilangan satu matanya. Karena infesinya sudah menyebar dan terlambat diperiksakan. Tapi, beliau tetap semangat. Satu hal yang sangat membuatku iri. 

Kenapa? Karena, jika aku sakit sedikit saja, misal masuk angin doang, aku pasti sudah merasa seolah-olah aku males mau ngapa-ngapain, males berangkat syura dan harus dipaksain, berpikir bahwa “ah, pasti mereka maklum kalau aku gak berangkat,” pokoknya merasa bahwa aku paling menderita saat itu. Tapi, tapi, tapi, aku kadang lupa bahwa masih banyak yang tidak seberuntung aku. Masih banyak orang yang mempunyai kesempatan lebih besar untuk mengeluh tapi mereka tidak melakukannya. Mereka tetap berusaha, tetap berjuang, dan pastinya tetap semangat!!! Sedangkan aku? Aku ternyata masih manja! Masih kufur!!

Beliau masih sanggup menjalankan amanahnya, sedangkan aku masih tersendat-sendat agak malas menjalankannya. Padahal aku masih diberi kesehatan. Masih bisa melihat dengan normal!!!!! Kenapa aku seperti ini???

Terkadang aku atau mungkin kita sering berpikiran bahwa kita sedang dalam kondisi yang paling buruk dibandingkan orang lain. Jadi, kita ya hanya bisa pasrah, kadang patah semangat, mengabaikan amanah, dsb, tanpa mau melihat siapa saja yang ada di bawah kita. Masih banyak yang lebih menderita, masih banyak yang kondisinya lebih buruk dari kita, tapi mereka toh tetap semangat menjalani hidup. 

Tetap tegar dan terus berjuang menjalankan amanahnya semaksimal mungkin. Karena mereka percaya, Allah SWT tak akan memberikan cobaan melebihi kesanggupan umatNya. Dan mereka yakin, Allah tidak pernah tidur, tidak pernah lalai mengawasi hambaNya. Selalu melihat dan memperhatikan semua yang dilakukan oleh hamba-hambaNya. Dan Ia pasti akan menunjukkan kebesaran dan kasih sayangNya, serta pertolongan dan mu’jizat pada umatNya.

Saat kita merasa ujian yang kita hadapi paling berat diantara orang yang lainnya, cobalah untuk berpikir “mungkin memang hanya aku yang bisa menghadapi dan melewati ujian ini. Orang lain tak akan bisa. Itulah sebabnya, aku yang dipilih untuk menjalani ujian ini.” Hal itu bukan sombong, karena dengan berpikiran seperti itu, kita akan yakin bahwa Allah akan membantu kita. Daripada mengeluh dan berpikir bahwa Allah tidak adil, Allah tidak sayang pada kita karena telah memberi ujian yang berat. Kalau Allah tidak sayang, mungkin Allah tidak akan memberi kita oksigen gratis lagi, tidak akan memberi kita bumi secara gratis, mungkin mata, telinga bahkan tangan dan kaki kita akan diambil lagi. Tapi apa? Allah masih sudi memberi kita oksigen gratis walau kita sering berpaling dariNya. Allah masih memberi kita mata, kaki, tangan, akal dan organ tubuh lainnya untuk menghadapi ujian dariNya.

Kehidupan memang sebagai ladang ujian, jadi kita harus bersiap-siap menghadapinya. Jangan takut dan jangan terlalu risau. jika kita menghadapi permasalahan yang besar, cobalah untuk berkata “Hai masalah yang besar, aku tidak takut padamu, karena aku punya Allah Yang Maha Besar!!!!” mungkin beberapa orang menganggapnya takabur, tapi bukan. Itu adalah optimisme. Itu adalah usaha untuk khusnudzan/ berprasangka baik atas apa yang menimpa diri kita. 

Mulailah untuk menyemangati diri sendiri. karena kita sendirilah yang paling tau apa yang terjadi pada diri kita. Ganbatte Kudasai!!! Ingatlah Allah, maka hati kita ‘kan menjadi tenang 

0 comments:

Post a Comment

Pages