image

Orang-Orang Netral




Perkenalkan, salah dua orang sahabatku, Teteh dan Pepen. Kami bertemu saat dulu masih jamannya OSPEK Fakultas. Saat itu, kami merupakan anggota dari kubu ke dua di grup ospek kami. Perlu diketahui, ada kubu eksklusif, kubu netral, dan kubu cupu. Dan ya, kami adalah kubu netral. Kubu eksklusif terdiri dari maba-maba yang sok-sokan paling gahoool, paling keren, banyak ngomong, fashionable, dan selalu baris paling depan. Mereka menjauhi kubu cupu. Hanya beberapa dari mereka yang mau bermain dengan kami kubu netral, salah satunya Nunung. Meski sudah lewat masa OSPEK, Nunung masih ramah dengan kami. Kubu eksklusif selalu memonopoli dalam hal yel-yel dan penunjukkan perwakilan untuk lomba debat antar grup, sedangkan kami kubu netral dan cupu cuma bisa manut dan males –malesan mengikuti semua hal dalam OSPEK gara-gara kubu eksklusif yang belagu .__.

Terbentuknya tiga kubu OSPEK hanya masalah kehadiran. Iya, kehadiran. Kubu eksklusif kebanyakan adalah mahasiswa SM UNY (Seleksi Mandiri) I, kubu netral adalah mahasiswa SNMPTN, dan kubu cupu adalah mahasiswa D3 yang ikut SM UNY II. So, ketika ada perkumpulan OSPEK, kubu cupu adalah yang terakhir mengikuti pertemuan, paling nggak update, dan paling bengong, plus nggak digubris ama kubu eksklusif, it’s like the last is the losers, mungkin itu prinsip kubu eksklusif.

Ah sudah lah membahas mereka, semoga amal ibadah mereka diterima

Nah, kubu netral yang masih sering nongkrong dan ketemuan hanya aku, Teteh, dan Pepen. Hampir tiap sebulan sekali kami makan bareng. Kalo ada yang ultah pasti nraktir ( berhubung Cuma 3 orang jadi nggak masalah kalo nraktir *paket hemat* ). Pada pertemuan kesekian kalinya, beberapa hari yang lalu, kami memilih tempat nongkrong di Raminten, Selatan Puskot Jogja. Kali ini, yang nraktir Pepen. Setelah beberapa kali gagal nongkrong gegara dosen pembimbing skripsi yang nggak tentu kedatangannya, finally we can hang out.

Apa guna kau kuliah di Geografi, Kik ?!


Lagi-lagi sempet macet nge-blog
maaf para fansku.. 
tapi aku masih aktif nulis kok,
iya, skripsi, makasih, sssst -_-

well, bentar lagi aku lulus ( doakan Agustus dah wisuda ya :3 )
kadang merenung, selama ini aku belajar geografi, tapi masih sedikit ilmu yang aku bagikan

aku Cuma bisa mengupayakan di mana pun berada, selalu mengamalkan ilmu-ilmu yang aku dapet, minimal dengan nggak buang sampah sembarangan

kemaren Alhamdulillah kesampaian juga ngadain kajian tentang Mitigasi Bencana buat anak-anak SMA, plus kaitan Mitigasi Bencana dengan Al-Qur’an ( In Syaa Alloh di postingan selanjutnya ).

kadang pas ngisi mentoring dan kumpul bareng temen-temen pelajar, atau saat ngobrol dengan temen-temen non geografi,  aku selipkan beberapa ilmu geografi, kayak terjadinya hujan dan bumi ini yang ternyata udah ada di Al-Qur’an jauuuuuh sebelum peneliti mengetahuinya.

ah… tapi, masih belum cukup

Dan masih ada yang mengganjal

selama ini aku hidup di lingkungan geografi, tapi aku merasakan kebutaan

Iya, buta

Kami tau proses pembentukan gunung, terjadinya tsunami, bagaimana matahari bisa bersinar, bagaimana semesta alam ini bisa tercipta, bahkan geographer bisa “meramalkan” kejadian di “masa depan” dan mengetahui apa saja yang terjadi di masa lalu dengan ciri-ciri di alam,  tapi kadang kami buta

Pages

 

Lorem ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Donec libero. Suspendisse bibendum. Cras id urna. Morbi tincidunt, orci ac convallis aliquam, lectus turpis varius lorem, eu posuere nunc justo tempus leo. Donec mattis, purus nec placerat bibendum, dui pede condimentum odio, ac blandit ante orci ut diam.