image

Gara-gara SD CARD IS WRITE PROTECTED !


Sekelumit kekonyolan saat kita punya gadget dan tiba-tiba error, tapi males banget buat minta tolong.

Beberapa hari yang lalu, saat aku ingin menyelesaikan tugas kuliah fotografi dari Mister Master, mendadak kamera digital ku nggak bisa dipake buat jepret. Muncul tulisan " memory card is write protected" di layar kamera.
Innalillahi, padahal kemaren-kemaren si camdig normal kok. Kenapa tiba-tiba begini?
Aku sudah su'udzan ini memory card udah useless dan perlu diganti mungkin.
Tapi, rasanya males untuk pergi beli :p males duitnya
Usut punya usut, aku segera berkonsultasi dengan cara googling.
Aku buka satu persatu artikel yang berhubungan dengan memory card bermasalah, kok repot ya..
ada yang harus pake DOS Command, Apacer dan segala macemlah..

dan ternyata, cara ngilangin write protected cuma digeser switch ( kalo di SD Card ku warnanya kuning kecil di sebelah kiri) dan selesailah masalah.

Padahal SD Card udah terlanjur aku format tanpa back up :v

Penyebab adanya write protect adalah pas kita cabut SD Card, switchnya kegeser. Jadi, solusinya ya digeser lagi, hehe...

nih gambarnya :
 yang warna kuning itu / switchnya tinggal digeser


Namanya juga SD card ( Secure Digital Card ). Ternyata emang sengaja dibikin switch write protected/  “lock”yang sama kayak di  disket supaya file audio/video yang di copyright nggak bisa ditransfer atau dicopy. Dan juga untuk mencegah pembacaan dan penulisan data yang tidak diinginkan serta fungsi DRM.

itu kata Mbah Google..

Satu masalah bisa menambah pengetahuan yang banyak :D
Gara-gara SD Card is write protected, aku jadi paham beberapa hal yang nggak aku ngerti sebelumnya.

TROUBLE IS A FRIEND -Lenka-

Makassar, The 2nd Island #1

Ini nih perjalanan superrrr. super karena biaya transportnya di biayain fakultas :D ini bukan untuk pamer wahai para blogger dan reader sekalian. tulisan ini hanyalah sebagai pengingat dan penyemangat. semoga bisa memberikan motivasi khususnya para mahasiswa. keep writing ! be productive !

begini ceritanya..


semua bermula saat mood ku untuk menulis sudah sembuh. Weni dan Ipung "merangkul" ku untuk kembali berkarya. Meski cuma karya tulis, belum penelitian yang bener-bener penelitian ( oposih ), tetap saja tak ada kata "ngawur" dalam mengerjakannya. Semua ide harus akuntable. Akhirnya, dalam waktu 3 hari, kami berhasil menyelesaikannya. 3 hari? ya. Sebenarnya, membuat karya tulis bisa dikerjakan dalam waktu itu meski tentu saja harus begadang tiap malam. Hehehe.. Meski pengumpulan agak telat, tapi panitia masih mau menerima karya kami. Lomba Karya Tulis ini diadakan oleh UNHAS ( Universitas Hasanuddin), Makassar. Penyelenggaranya bukan mahasiswa lho, tapi pihak universitas. Keren ya mereka.. UNY gimana nih? :\

Hari-hari berlalu. Akhirnya pengumuman tiba dan Alhamdulillah, atas ijin Alloh kami masuk finalis dan diwajibkan berangkat ke Makassar. Senengnya luar biasa. Sebelumnya, tim kami, dengan orang yang sama, "mbolang" ke Bali dengan karya dan gratis juga. So, this is the second island.  8 Universitas yang ikut berpartisipasi dan jadi finalis yaitu Universitas Hasanuddin sebagai tuan rumah, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Negeri Papua, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawjiaya dan Universitas Jenderal Soedirman. Total jumlah karya tulis yang lolos seleksi adalah 18 karya tulis untuk kategori karya ilmu dan teknologi serta 20 karya tulis untuk Kategori Sosial Ekonomi Politik Dan Budaya. Tim kami sebagai finalis bidang Ilmu dan Teknologi Kemaritiman sekaligus satu-satunya wakil dari Yogyakarta. Ini bukti nih. Katanya Kota Pelajar, tapi kok dikit yang ikut? ah , mungkin sedang pada sibuk *positive*

H-1 tepatnya hari Senin, kami disibukkan oleh banyak masalah. Pertama, nggak ada dana dari fakultas karena pas tutup tahun dan tidak ada anggaran dana untuk penelitian ( meskipun akhirnya kami dapat uang pengganti transport dari Fakultas dan Universitas). Kedua, Ipung selaku ketua tim memutuskan tidak ikut ke Makassar karena tanggal 1 ada presentasi penelitian GEOS ( finally, ipung juara 3 di GEOS dan mendapat beasiswa S2 di UGM. Cool ya ! bikin ngiri :p). Ketiga, H-1 kita belum dapet tiket pesawat, belum menentukan rute perjalanan menuju Makassar.

Camping- camping Men !


" Reach for my hand cause it's held out for you, my shoulders are small but you can cry on them too. Everything changes but one thing is true.. understand, we'll always be more than FRIENDS"
-Lemonade Mouth ( with a little changes )-


   
Akhirnya, kutorehkan juga kenangan kita dalam baris-baris kata.. mungkin tak tertperubahaata, tapi setidaknya cukup untuk mengingatkanku bahwa kita pernah bersama pada waktu itu, di sana….


Well, kali ini akan kutuliskan sepenggal kisah yang kelak akan jadi memori terindah, yang kelak mungkin akan membuat kita menangis, yang kelak akan menimbulkan “sakit” karena terlalu rindu dengan semua kebersamaan selama ini..
Sumpeeeh, gue pengen nangis TT___TT

Alkisah, tanggal 3-4 November 2012 yang lalu, kelas ku alias Geografi Reguler 2010 (bangga banget nyebutnya :D) nge-camp gitu. Biar kayak Jebraw, sebut aja kita kemaren Camping-camping meeen. Tempatnya di pantai Pok Tunggal. Kalo Fibo sih nyebutnya Pok Indah karena emang pantainya indah :3 #alibi

Kita sih janjian sekitar jam 1 berangkat dari kampus, tapi ya maklum ya, ini kan acara santai, jadi berangkatnya juga santai. Sambil nunggu temen-temen yang belum kumpul di kampus, kita liet lomba band di taman pancasila. Berhubung Dita, Thomas, dan Huda juga ikut lomba, jadi kita nonton mereka dulu deh alias BAND Sambal Pedas (sambel apa sambal ya :o).

Setelah itu, sekitar jam 2 kita berangkat. Sebelumnya pada ribet gitu. Dodi yang tiba-tiba ijin gak bisa dateng untuk sementara karena temennya melahirkan (eh, pada ngira dodinya  yg melahirkan -_- jahat banget, termasuk aku ), terus si Fibo yang tidak kunjung menjemput Wimbi  karena mereka berdua boncengan (kayaknya pup dulu ini anak), dan lain-lainnya. Tapi, akhirnya kita capcus deh setelah pembagian barang bawaan. Kasian si Rizke’ ama Nurul, bawaannya banyak banget. Aku sih Cuma kebagian bawa gitar tanpa tas. Dan itu berhasil membuat tangan saya kram  karena harus menahan gitar dari serangan angin sepanjang perjalanan hingga ke rumahnya Hanafi di Tepus #eh.


Pages

 

Lorem ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Donec libero. Suspendisse bibendum. Cras id urna. Morbi tincidunt, orci ac convallis aliquam, lectus turpis varius lorem, eu posuere nunc justo tempus leo. Donec mattis, purus nec placerat bibendum, dui pede condimentum odio, ac blandit ante orci ut diam.