image

eSPe.. oh.. eSPe..

well, let me scream right now, OWYEAAAAAAHHHH.... ALL IS GETTIN’ FINISH.. yeiyyyyy..
Satu kata..


Alhamdulillah,

Lega rasanya, semester pendek yang aku ikuti untuk pertama kalinya ini, usai. Aku kira bakalan enjoy aja, santai aja, fine2 aja.. karena namanya saja Semester PENDEK, dan aku hanya mengambil 4 SKS alias 2 mata kuliah aja. Tapi ternyata... aku terlalu khusnudzon (lagi)


Ternyata SP kali ini begitu melelahkan. Kalau kuliahnya sih, emang gak terlalu capek. Satu hari satu makul, tapi kadang2 full juga. But, it doesnt matter. Yang paling bikin (sok) sibuk adalah:

OSPEK
Bikin 2 PKM
BUBER 400 PELAJAR

Well, untuk yang terakhir sebenarnya aku gak ngapa-ngapain, useless banget, hehe..

OSPEK
Damn it! Ups, kasar ye. Masih agak jengkel dengan yang satu ini. Why? Aku termasuk salah satu mahasiswa yang selalu dimasukkan ke kepanitiaan, payahnya lagi selama ini aku terus berkutat jadi seksi acara! Hakdessss.

Awalnya aku udah bilang sama yang punya proker ospek kalo aku pengen jadi Sie. PDD alias dokumentasi ato pemandu aja. Menurut hematku, keduanya tidak begitu menguras waktu. Tapi, lagi-lagi dan untuk kesekian kalinya, aku dimasukkan ke Sie. Acara.

Aku sudah melakukan protes sewajarnya, masa’ aku harus demo segala sebagai aksi ketidaksetujuanku? Terlalu alay. Mereka, para peng-Gedhe itu, hanya membalas protesku dengan “anda dipilih menjadi sie acara karena dianggap memiliki potensi dan kemampuan di bidang itu..” sorry, gueeh bukannya sombong nih, menurutku ini hanya alasan mereka saja.

Andai saja sohibku tidak bernasib sama dengan aku, aku pasti sudah mengajukan surat pengunduran diri. Tapi, yaahh, namanya juga sohib, kita berdua slalu dimasukkan ke dalam bidang yang sama sejak pertama kali masuk Hima. Muji. Yea, dia sohibku di kampus. Kemana-mana sering berdua, sampe2 dikatain mirip. Ya, secara fisik, aku dan muji sama-sama tinggi langsing (kerempeng:red) dan cara memakai jilbab kami pun hampir sama. Punya dia sih lebih gedhe jilbabnya, hehe..

Well, back to ospek. Sie acara, artinya harus meng-konsep acara, menyusun acara dari A sampai Z, ada yang jadi MC, Moderator, bikin plakat, cari doorprize, bikin TOR n Juknis, and many morrrrrreee....

Ospek ? how is it goin’? aku kasih nilai 7 aja deh. Hmm, 7,5. Ada beberapa hal yang agak “kurang”. Selain karena miss komunikasi (kendala klasik yang slalu terjadi di setiap kepanitiaan), waktu sholat jumat pun agak molor hanya karena alasan nonton film! Masya Alloh, padahal aku dan Muji sudah merencanakan agar tak ada sholat yang molor. Saat kami berusaha mengingatkan, rupanya kami hanya sendiri. yang lain berkata “masih sempet kok..” hiks. Sedih rasanya, karena aku dan Muji adalah angkatan termuda, jadi belum bisa memutuskan secara tegas. Manut aja deh jadinya.

Dari kesalahanku pun, ada. Waktu jadi moderator, aku lupa tidak mempersilakan para ketua untuk memberi sambutan pada saat acara inti. Hehe.. habisnya, tugas moderator kan biasanya hanya mendampingi pembicara saat menyampaikan materi. Lha ini, nyambi MC pula. Jiaaahhh.

Kesanku terhadap maba : krik.. krik.. banget. Mentang-mentang puasa terus pada lemes. MC nya udah gokil kayak gitu, ehhh, yang ketawa malah panitianya, mabanya pada sariawan semua kayaknya . selera humor mereka pada ngilang kemana sih? Aje gileee... tapi gak apa-apa, semoga mereka, para RANGERS (panggilan untuk anak-anak geografi) baru itu bisa membawa perubahan yang lebih baik di lingkungan geografi dan kampus merah ini..

PKM
Satu-satunya aktivitas yang aku niKmati dan yang benar-benar aku “niat-i” adalah membuat PKM. Ada 2 proyek sebenarnya. Yang satu sebagai konseptor penuh, yang satunya sebagai pekerja saja. Keduanya berkebalikan. Kalau PKM yang satunya aku sangat bersemangat mengerjakannya, sedangkan yang satunya.. hmm, entahlah, rasanya ada yang aneh aja.

PKM pertama adalah salah satu produk dari pabrik ideku, yang selama ini hanya terakumulasi dalam otak. Saat aku mengeluarkannya di sebuah organisasi yang aku impikan kemajuannya, hanya menjadi angin lalu saja. Tak ada tindak lanjut. bukan penghargaan yang aku harapkan, tapi kemajuanlah yang aku dambakan.

Well, PKM ku ini mengenai pembentukan sebuah komunitas pelajar dalam bidang mitigasi bencana. Karena selama ini belum pernah ada komunitas tentang hal ini, padahal Indonesia itu negara rawan bencana, apalagi Jogja. Tapi, soal mitigasi bencana, rakyatnya pada gaptek. Liet aja, setiap kali gempa, kita malah sering panik, lari gak tau arah, malah teriak “kokoh bakoh” bukannya malah menyebut nama Alloh, alhasil malah banyak yang jadi korban karena tak “ahli” dalam menyelamatkan diri. So, berangkat dari situ, aku mencoba bikin komunitas ini.

Kenapa mesti pelajar? Karena mereka adalah tenaga terdidik yang potensial menjadi agen penyebar ilmu.

Awalnya aku bingung mau berkelompok dengan siapa. Tapi akhirnya terbentuklah sebuah tim PKM dengan format ketua: ganang, anggota: aku, kiki cowok, pitty, dan upi. Meski yang maksimal bekerja hanya 3 orang, tapi itu tidak begitu masalah. Niatku adalah membawa perubahan dan kemajuan lillahita’ala. Mitigasi bencana sebenarnya merupakan sebuah usaha bagaimana meminimalisir efek kerusakan yang terjadi akibat bencana, bukan usaha untuk “tolak bala”. Bencana tidak dapat ditolak, karena itu Kuasa Alloh. Tapi, Alloh pun menyuruh kita sebagai makhluk yang berakal untuk berpikir bukan? Coba deh dibuka Al-Qurannya, pasti ada ayatnya (gue lupa, hihihih)

Ganang, aku, dan kiki cowok sering pulang menjelang buka puasa demi menggarap PKM ini. Kami sama-sama berkorban. Ganang yang juga jadi seksi perkap di acara ospek fakultas, otomatis harus bolak-balik antara ngerjain PKM dan mengurusi peralatan. Angkut sana angkut sini, terus balik lagi ngerjain PKM, begitu seterusnya. Kadang ngrasa kasian juga sama tuh anak. Puasa-puasa kok ya “ngoyo” banget jadi panitia :D sukurrrr.. wkwkwk

Aku, sibuk di ospek jurusan, dan (hanya) mengurusi para pendaftar BUBER dengan target 400 peserta. Tapi kalau ada rapat BUBER pun aku selalu ikut, meski Cuma rapat doank. PKMnya aku tinggal. Asalkan tidak bertabrakan dengan kuliah, aku hadir rapat :p

Kiki cowok, dia sih orang paling free yang pernah aku temui. Dia gak ikut organisasi apapun. Apapun! Paling-paling kalo ada kerjaan, ya nganter budhenya ke pasar, nyuci, dsb. Kalo sibuk pun, dia sibuk ke perpus cari buku, atau ke warnet kampus cari bahan tugas kuliah. Dia adalah tipe mahasiswa ekstrimis di bidang akademis. Hehe.. tapi jangan salah, dia yang paling bisa diandalkan untuk jadi seksi mondar-mandir. Urusan administrasi, dia selalu dan harus mau. Haha

Pitty, berhubung dia sakit jadi dia tidak bisa ikut maksimal dalam menggarap PKM ini. Sakitnya lumayan parah “gabagen” dan alergi gatal-gatal. Kasian banget. Jadi gak tega mau nyuruh untuk ikut ngerjain PKM.

Upi, ini dia orang yang paling nomaden. Susah dicari dan paling sibuk diantara kami. Hehe..

But, itu semua bukan masalah besar. Berkat PKM ini kami jadi tau karakter masing-masing. Ada yang mau bekerja keras dan komitmen, rela berkorban, ada juga yang Cuma jadi konseptor tapi gak mau capek-capek ngurusin (bukan gue loh!) dan sebagainya. Yah, cukup jadi pelajaran untuk kami. Kami jadi tau siapa saja yang bisa dijadikan partner kalau ada proyek lagi. Hehe..

BUBER 400 REMAJA
Aku gak mau terlalu banyak bercerita tentang ini, karena aku hanya berkontribusi sangat sedikit. Yang jelas, ini adalah acara paling TOP. Meski aku hanya sedikit bekerja tapi aku senang bisa ikut jadi panitianya  semoga lain kali ada acara seperti itu lagi.

Ketiga acara di atas, puncak pelaksanaan waktunya hampir sama. Hanya beda satu hari doank. PKM sebenarnya hari kamis, tapi diundur jadi rabu, Ospek hari jumat, dan buber hari sabtu. Otomatis, ngebuuuuuuuuuuuuttt

Untuk kuliahnya, sering nglembur sampai-sampai hanya tidur 2 jam menjelang sahur, hanya untuk mengerjakan tugas yang sering kami dapatkan secara mendadak. Sekarang ngasih tugas, besok pagi harus dikumpul. Walhasil, capek tiada tara.
UAS? Whatever. Aku melakukannya semampuku. Aku tau Alloh akan memberikan keadilan bagi siapa yang mengerjakannya secara sungguh-sungguh dan jujur serta siapa yang tidak  all is ok.

0 comments:

Post a Comment

Pages