image

WHAT MAKES YOU STOP WRITING? BLOGGING IS “DELISIUS”




"Write. Write as much as you can, or you can excess it. Once you have laughing what had you've been wrote, you are one step forward"


"The first things to be a good writer, is write. Reading all of those theory is just for additional supplement, but it makes another copy"






Bagus kan kata-kata di atas. Padahal yang bikin bukan gue :D itu aku ambil dari salah satu account twitter punya mas @salmon_junior ( nama twitternya gokil yak )

Nice quote menurutku, dan sangat sangat makjleb !
Kenapa?
karena, tiap kali tancep modem….

Tung.


Opera mini

Blogger.com

Reading List



What?? No more “notes” ?

Begitulah setiap kali aku buka blog beberapa bulan terakhir. Sudah mulai menurun mood untuk blogging? Kenapa kalian jarang menulis lagi teman-teman? Dulu, begitu ada yang membuat blog, langsung rame-rame bikin blog dan kita saling komen-komenan. Tapi, dimana kalian saat ini? Aku rindu tulisan-tulisan kalian…

Memang terkadang kita terjebak pada euphoria sesaat.
Liet temen punya blog, pengeeennn.

Bikin.

Posting.

Posting.

Ehmm, posting deh.

Aduh, males posting.

Nothing.

-----------

Mungkin karena kita belum menemukan “lezatnya” blogging. Dimana letak kelezatan itu?
Letaknya ada pada “komentar”. Why? Buat apa nge-blog kalo nggak ada yang nge-respon?
iya, buat latihan nulis. Tapi, gimana mau maju kalo kita tidak menerima “saran” yang membangun?

Asyiknya blogging, saat kita punya opini tertentu atau pengalaman-pengalaman bahkan karya fiksi yang kita buat dikomen oleh orang lain. Terjadi pertukaran info dan pendapat, nambah ilmu nggak hanya buat kita selaku yang punya blog, tapi juga reader yang lainnya. Contohnya di blog ini mengenai postingan Ki Ageng Mangir. Meski itu tugas kuliah, tapi ternyata responnya luar biasa. Jadi makin eksaited (excited Kik !)  sama yang namanya sejarah dan beberapa hikmah dari kisah-kisah.

Sayang sekali, kita, khususnya mahasiswa geografi, kok jarang yang nge-blog tentang catatan perjalanan kita ya. Padahal kita adalah satu-satunya jurusan yang paling sering “mbolang” dan nggembel dibanding jurusan lain. Hanya beberapa orang saja yang blogging tentang hal itu, kayak blognya Mbak Amin, Mbak Anes, Mas Whie, Mas Toffan, Thomas, Ana, dan beberapa lainnya… just it. Dari sekian banyak mahasiswa geografi –mental petualang- ternyata masih rendah keinginan untuk berbagi. Berbagi, bukan pamer. You know, sebenarnya banyak orang yang mencari info mengenai perjalanan kita ke destinasi tempat wisata atau situs-situs tertentu terkait transportasi, rute, tempat-tempat yg bisa dikunjungi, pengeluaran, dan kondisi daerah tersebut. Apalagi info mengenai perjalanan ala nggembel. Dimana perjalanan tersebut hanya menghabiskan kocek minim. Trust me. So, mulai dari hal-hal kecil seperti menuliskan pengalaman kita, sebenarnya sangat bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Kayak sedekah. Sedekah kan nggak harus ngasih uang, ngasih info atau ilmu pun termasuk sedekah. Amal jariyah ( sok ceramah gini jadinya ).

Nge-blog nggak butuh bakat. Siapa aja bisa nge-blog. Anak SD pun yang hobinya tukeran kertas binder, maen lompat tali, ngerjain LKS, sekarang udah bisa nge-blog Men! masa' kita kalah sih


(-_-)7 tuinnng..

Kalo kata seseorang ( ehem, siap-siap lempar high heel )

“Dgn adanya pengalaman personal seperti kasus ini (postingan tentang SD Card) mrpkan kesempatan utk tumbuh dan alasan utk bertanya dengan individu2 yg lebih berpengalaman. Sehingga selain bs menambah ilmu utk pribadi juga merasuk dlm jiwa menambah kepercayaan diri. Terutama bila suatu saat mengalami kondisi di atas. Bonusnya, walo blm kepake ilmunya misalnya, bs memberitahukan kepada orang lain yg mengalami. Disni ada proses hijrah. dr kecerdasan personal menjadi kecerdasan sosial (ibadah personal menjadi ibadah sosial). Keren khan, Bocah!”

Gitu. (keren kan quote di atas, cz yang bikin orang tua #fufufu)

Ya intinya jangan pelit-pelit info lah. Tulis aja segala macam kekonyolan yang kita alami dan cara kita menemukan solusi dari setiap permasalahan yang kita temui. Meski pun masalah itu konyol banget. It’s okay. Seenggaknya bikin yang baca ketawa kan udah dapet pahala. Bikin orang seneng #alibi

Seperti Quote mas salmon tadi “…Once you have laughing what had you've been wrote, you are one step forward” pernah nggak sih merasa risih dan malu bahkan ngetawain tulisan kita sendiri? Atau jangan-jangan kita udah puas dengan apa yang kita tulis? Yang terakhir bahaya tuh. Kalo aku, jujur, agak geli kalo baca postingan-postingan lama di blog ini. Sungguh alay luar biasa. Karena aku mulai ngeblog sejak SMA. Di mana kelabilanku masih belum bisa dikendalikan ( sekarang sih sedikiiiit terkendali ). Jadi, ada postingan yang lebay banget (karena aku anak gahoool jadi ada yang pake diksi gue-elo biar kesannya tambah akrab gitu. Tapi kadang nggak enak juga dibacanya), ada juga opini yang dangkal secara keilmuan, dan pengalaman-pengalaman konyol lainnya. Tapi nggak apa, seperti kata mas salmon lagi “The first things to be a good writer, is write. Reading all of those theory is just for additional supplement”.

Yang penting NULIS DULU deh. 

Perkara tulisan kita masih kacau balau, teori amburadul, yang penting NULIS DULU.

Ntar juga ada yang mbenerin. Karena lezatnya blogging ada di komentar. Jadi, lewat situ pula, kita bisa menemukan pencerahan-pencerahan tak terduga. Yang penting kita open minded dalam membacanya.

If you think that anything you wrote is the right one, you can’t find the “sun” in the whole your life. 

0 comments:

Post a Comment

Pages