image

Demografi : Analisis Kependudukan Propinsi Sulawesi Tenggara



DEMOGRAFI TEKNIK
LAPORAN KEPENDUDUKAN
PROPINSI SULAWESI TENGGARA
Laporan  ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Demografi
  

            Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, dan susunan penduduk menurut umur. Informasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi juga informasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan survei-survei. Sedangkan untuk masa yang akan datang, informasi tersebut perlu dibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang.
            Selain dalam hal perencanaan pembangunan, data-data dan penghitungan mengenai kuantitas penduduk dalam hal kelahiran, kematian, rasio jenis kelamin, dependency ratio, dan juga migrasi sangat diperlukan dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri terkait masalah pertumbuhan penduduk. Sehingga, apabila pemerintah maupun suatu lembaga tertentu memiliki data-data kependudukan lengkap, sekiranya dapat melakukan upaya yang tepat guna dalam peningkatan kesejahteraan berupa penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan lapangan pekerjaan.
            Dalam ilmu geografi pun terdapat cabang ilmu mengenai kependudukan yang dikenal dengan demografi, meskipun demografi memiliki ruang lingkup yang lebih sempit daripada ilmu penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa ada kaitan antara hal kependudukan dengan faktor-faktor geografi, seperti jarak, lokasi, topografi, aksesibilitas, dan sebagainya. Sehingga, dalam hal kependudukan tidak dapat lepas dari geografi. Terlebih dalam analisis data-data kependudukan, banyak sekali faktor-faktor geografi yang dimasukkan dalam analisis data sebagai faktor yang mempengaruhi keadaan penduduk di suatu wilayah atau suatu negara.


SULAWESI TENGGARA TAHUN 1990
Penduduk Menurut Umur, Daerah Kota/Pedesaan dan Jenis Kelamin
GOLONGAN UMUR
Daerah Kota +  Pedesaan / urban + rural
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
0 – 4
110261
98335
208596
5 – 9
105875
101946
207821
10 – 14
90357
87068
177425
15 – 19
73384
72706
146090
20 – 24
50948
56921
107869
25 – 29
47705
54479
102184
30 – 34
43161
48609
91770
35 – 39
40974
39417
80391
40 – 44
27751
27934
55685
45 – 49
23599
24374
47973
50 – 54
19605
20227
39832
55 – 59
11945
13009
24954
60 – 64
10810
11674
22484
65 – 69
6870
6758
13628
70 – 74
4974
5428
10402
75 +
5376
6716
12092
Tak Terjawab/ Not State
46
53
102
Total
673644
675654
1349298



Rumus Pengali =

Laki-laki =                           Perempuan =
                     K = 1,000068289988985                                       K = 1,000078448670147

1.      PERAPIAN DATA (PRO-RATING)
A.    Laki-laki (male)
Golongan Umur
Sebelum dirapikan
Hasil perkalian dengan K
Setelah dirapikan
0 – 4
110261
110268,5297
110269
5 – 9
105875
105882,2302
105882
10 – 14
90357
90363,17048
90363
15 – 19
73384
73389,01139
73389
20 – 24
50948
50951,47924
50952
25 – 29
47705
47708,25777
47708
30 – 34
43161
43163,94746
43164
35 – 39
40974
40976,79811
40977
40 – 44
27751
27752,89512
27753
45 – 49
23599
23600,61158
23601
50 – 54
19605
19606,33883
19606
55 – 59
11945
11945,81572
11946
60 – 64
10810
10810,73821
10811
65 – 69
6870
6870,469152
6871
70 – 74
4974
4974,339674
4975
75 +
5376
5376,367127
5377
Tidak Terjawab/  Not Stated
46


Jumlah / total
673644

673644
                                                                                                    



B.     Perempuan (Female)
Golongan Umur
Sebelum dirapikan
Hasil perkalian dengan K
Setelah dirapikan
0-4
98335
98342,71425
98343
5-9
101946
101953,9975
101954
10-14
87068
87074,83037
87075
15-19
72706
72711,70369
72712
20-24
56921
56925,46538
56925
25-29
54479
54483,27381
54483
30-34
48609
48612,81331
48613
35-39
39417
39420,09221
39420
40-44
27934
27936,19139
27936
45-49
24374
24375,91211
24376
50-54
20227
20228,58678
20229
55-59
13009
13010,02054
13010
60-64
11674
11674,91581
11675
65-69
6758
6758,530156
6759
70-74
5428
5428,425819
5428
75+
6716
6716,526861
6716
Tidak terjawab/ Not stated
53


Jumlah/ total
675654

675654



Penduduk Menurut Golongan Umur, Daerah Pedesaan dan Jenis Kelamin
(Hasil Perapian)
Golongan Umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Total
0-4
110269
98343
208612
5 9
105882
101954
207836
1014
90363
87075
177438
15-19
73389
72712
146101
20-24
50952
56925
107877
25-29
47708
54483
102191
30-34
43164
48613
91777
35-39
40977
39420
80397
40-44
27753
27936
55689
45-49
23601
24376
47977
50-54
19606
20229
39835
55-59
11946
13010
24956
60-64
10811
11675
22486
65-69
6871
6759
13630
70-74
4975
5428
10403
75+
5377
6716
12093
Jumlah/ total
673644
675654
1349298
Analisis :
·         Jumlah penduduk terbesar terdapat pada kelompok umur 0-4 tahun yaitu sebesar 208.612 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kelahiran di propinsi tersebut pada tahun 1990 cukup tinggi.
·         Jumlah penduduk terkecil terdapat pada kelompok umur 70-74 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa angka harapan hidup penduduk terutama laki-laki lebih rendah pada usia tersebut daripada penduduk perempuan. Selain itu, pada kelompok umur 70-74 tahun, harapan hidup penduduk perempuan menurun secara signifikan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan penduduk tua yang semakin menurun.
·         Jumlah penduduk perempuan lebih banyak  yaitu 675.654 jiwa dibandingkan jumlah penduduk laki-laki yaitu 673.644 jiwa, meskipun selisih antara keduanya tidak terlalu besar.
·         Secara umum, semakin tua umur  jumlah penduduk semakin kecil harapan hidup penduduk. Hal ini membuktikan bahwa semakin tua, maka tingkat kematian semakin tinggi. Namun, harapan hidup penduduk relatif tinggi, sebab pada kelompok 75+ jumlah penduduk lebih banyak daripada kelompok umur 70-74 tahun.

Grafik Komposisi Penduduk berdasar Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Propinsi Sulawesi Tenggara Hasil Sensus Penduduk 1990


§  Jika grafik di atas  dibuat sebagai piramida penduduk, maka akan dihasilkan piramida penduduk berbentuk limas, yang berarti masih terjadi pertumbuhan penduduk, hal ini dialami oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan begitu juga terjadi pada Propinsi Selawesi Tenggara.
§  Kaki dari piramida penduduk tersebut cukup lebar, dan ini menandakan bahwa angka pertumbuhan penduduk Propinsi Selawesi Tenggara cukup tinggi.


2.      PENGHITUNGAN SEX RATIO
Sex ratio merupakan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk  perempuan pada suatu daerah tertentu dan pada waktu tertentu.
Rumus :          
SR =  × k
Keterangan :
SR       = Sex ratio
∑PL     = Jumlah Penduduk Laki-laki
∑PP     = Jumlah Penduduk perempuan
k          = konstanta (100)

Tabel Penghitungan Sex ratio Propinsi Sulawesi Tenggara tahun 1990
Golongan Umur
Laki-laki
Perempuan
Sex ratio
0-4
110269
98343
112,1
5-9
105882
101954
103,9
10-14
90363
87075
103,8
15-19
73389
72712
100,9
20-24
50952
56925
  89,51
25-29
47708
54483
  87,56
30-34
43164
48613
  88,79
35-39
40977
39420
103,9
40-44
27753
27936
  99,34
45-49
23601
24376
  96,82
50-54
19606
20229
  96,92
55-59
11946
13010
  91,82
60-64
10811
11675
  92,6
65-69
6871
6759
101,7
70-74
4975
5428
  91,65
75+
5377
6716
  80,06
Jumlah/ total
673644
675654
  99,7



















Analisis :
Hasil penghitungan sex ratio Propinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 1990 adalah 99,7. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan dengan jumlah penduduk laki-laki hampir seimbang. Hal ini akan berdampak pada komposisi penduduk propinsi tersebut serta pada bentuk piramida penduduknya.
Sex ratio pada propinsi tersebut mengalami penurunan dengan bertambahnya kelompok umur. Namun, pada kelompok umur 35-39 tahun dan 65-69 tahun terjadi peningkatan sex ratio yang cukup signifikan. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur 35-39 tahun berkurang dalam jumlah yang cukup besar, sedangkan penurunan jumlah penduduk laki-laki tidak terlalu besar. Berdasarkan hal tersebut, dapat diindikasikan bahwa terjadi tingkat moralitas yang cukup tinggi di kalangan perempuan usia produktif yang dapat disebabkan oleh adanya penyakit, maupun meninggal dunia saat melahirkan. Dilihat dari arus migrasi penduduk, para perempuan pada usia tersebut juga melakukan migrasi ke  luar (baik ke luar kabupaten maupun luar propinsi) sehingga, menambah potensi berkurangnya jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur 35-39 tahun.
Sedangkan peningkatan sex ratio pada usia 65-69 tahun menunjukkan bahwa tingkat harapan hidup penduduk laki-laki pada kelompok umur tersebut lebih tinggi daripada penduduk perempuan.



Grafik Rasio Jenis Kelamin Propinsi Sulawesi Tenggara Sensus Penduduk 1990



§  Dari grafik dapat dilihat bahwa rata-rata rasio jenis kelamin kurang dari angka 100, namun rata-rata sex ratio Propinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 1990 mendekati 100, yaitu 99,7 (bisa dibulatkan menjadi 100)
§  Angka 99,7 memiliki arti bahwa jumlah penduduk laki-laki hampir seimbang dengan jumlah penduduk perempuan. Meskipun pada kelompok umur tertentu terjadi peningkatan sex ratio akibat berkurangnya jumlah penduduk perempuan yang cukup drastis.

0 comments:

Post a Comment

Pages