Tidak banyak yang mengetahui bahwa Suku Osing merupakan salah satu kelompok
masyarakat yang berasal dari Bali. Mereka mengungsi ke Pulau Jawa karena
peristiwa runtuhnya masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Oleh sebab itu, mereka
memiliki bahasa khas yang sangat berbeda dari Bahasa Jawa. Sampai saat ini,
bahasa tersebut digunakan oleh seluruh penduduk Suku Osing. Bahkan, sebagian
besar penduduk asli tidak memahami bahasa lain selain bahasa mereka sendiri
termasuk Bahasa Indonesia.
Di Desa Kemiren, budaya Suku Osing sangat terjaga. Kesenian, adat istiadat
masyarakat, dan bahasa benar-benar dijunjung tinggi oleh penduduk setempat.
Salah satu kesenian khas Suku Osing adalah Tari Gandrung. Gandrung berarti
cinta atau menyenangi. Tari ini dulunya merupakan tarian perjuangan yang
bertujuan untuk mengelabuhi penjajah agar terlena dan memberikan kesempatan
pada masyarakat untuk menyerang mereka. Kesenian ini hanya ditampilkan pada
acara-acara tertentu, seperti upacara kemerdekaan, penyambutan tamu,
pernikahan, dan khitanan. Jika Anda mengunjungi Desa Kemiren, Anda akan
disuguhi tarian tersebut lengkap dengan musik pengiring yang unik. Tari
Gandrung memiliki beberapa tahapan yaitu Jejer Gandrung untuk
penyambutan yang berlangsung sekitar 15 menit dan Tari Pacu Gandrung
(berlangsung fleksibel). Tari Gandrung ditarikan minimal oleh 4 orang penari,
bisa laki-laki maupun perempuan. Biasanya, para tamu akan diajak menari jika
terkena lemparan selendang penari Gandrung.Tari Gandrung saat penyambutan tamu Edi, salah satu seniman di Desa Kemiren ( pemusik Gandrung dan pengrajin biola ) |
Selain kesenian unik, kita dapat menikmati indahnya pemandangan Gunung Ijen
yang dapat terlihat dari Desa Kemiren. Air yang digunakan oleh penduduk pun
berasal dari mata air gunung tersebut, sehingga rasanya pun lebih segar, bahkan
dapat dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dulu. Penduduk yang ramah ditambah
dengan nuansa seni yang kental membuat kita dibuai oleh suasana etnik. Banyak
penduduk yang berprofesi sebagai perajin topeng, pemusik, pembuat biola, dan
penari, selain profesi utama menjadi petani. Anak-anak di Desa Kemiren pun
sudah dilatih untuk menjadi pemusik atau penari Gandrung sejak dini. Hal itu
dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya khas Suku Osing.
Para tamu yang menginap di desa ini akan tinggal di rumah-rumah penduduk. Kita
pun menjadi lebih dekat dengan mereka, bahkan seperti memiliki keluarga baru.
Setiap pagi, sebagian besar laki-laki bekerja di sawah, terkadang para
perempuan ikut membantu. Para perajin mulai membuat beberapa kerajinan seperti
Barongan, perlengkapan Tari Gandrung, dan anyaman. Menjelang sore, anak-anak
dan beberapa penari melakukan latihan Tari Gandrung di sanggar-sanggar kecil
atau di balai desa. Sebelum azan maghrib berkumandang, beberapa tetua
melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran.
Masyarakat tersebut
memiliki budaya campuran yang dipengaruhi oleh agama Islam dan Hindu.
Ritual-ritual seperti nyekar, ziarah makam Buyut Mbah Cili dengan
membawa sesaji, dan selametan masih menjadi adat-istiadat masyarakat dan
merupakan peninggalan kebudayaan dari agama Hindu. Sementara perayaan Ider Bumi
yang biasanya dilakukan pada Syawal ataupun pada Hari Raya Idul Fitri
dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Keduanya berjalan harmonis, bahkan menjadi
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Suku Osing sekaligus menciptakan
suasana etnik yang khas.
Tradisi memberi beras dan sembako lainnya dalam rangka pernikahan salah anggota masyrakat |
dimuat di :
sumber foto : dokumentasi pribadi
3 comments:
Perna denger cerita dari temen yg asli banyuwangi. Kayak nya menarik banget cerita nya asal usul nya ;-)
iya... sejarahnya unik, apalagi budayanya. semester lalu saya sempat penelitian di sana, jadi bener-bener merasakan sendiri tinggal bersama penduduk Osing yang tidak dapat berbahasa Indonesia dan Jawa :D
Halo kak.maaf saya mau tanya terkait penelitian yg kakak lakukan di suku osing. Tahun ini saya mau penelitian di sana utk skripsi mungkin bisa sharing dengan saya? Bisa hubungi via email endahrt@gmail.com terima kasih.. Saya harap kakak mau membantu saya. Terima kasih.
Post a Comment