dimuat di Buletin Geomagz HMPG UNY, Rubrik Opini
Sudah menjadi tradisi jika setiap Hari Bumi, kita beramai-ramai mengucapkan “Selamat Hari Bumi”, menjadikannya status di jejaring sosial, atau sekadar ucapan simpati terhadap Sang Bumi yang kian renta. Bahkan, momen ini digunakan oleh beberapa perusahaan untuk merebut simpati masyarakat terhadap produknya dengan mengkampanyekan gerakan Go Green.
Setiap tahun, selalu berulang hal yang sama. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita sudah melakukan langkah nyata untuk bumi kita? Langkah konkrit, berkelanjutan, tidak sekedar berbasa-basi dalam berucap atau menulis tanpa aksi. Dan kenapa harus menunggu saat Hari Bumi?
Terkadang, pemberian hari khusus dalam satu tahun membuat kita terpaku hanya pada hari itu saja. Seolah dalam setahun itu kita sudah dijadwal untuk melakukan sesuatu sesuai tema. Hari Bumi, misalnya. Padahal, untuk menanam sebatang pohon, untuk berhemat listrik, tidak harus menunggu datangnya Hari Bumi. Apakah langkah nyata hanya akan kita lakukan setiap setahun sekali saja?