AIRLANGGA IDEAS COMPETITION
Tema:
“Peran Generasi Muda dalam
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Nasional Berbasis Potensi Lokal”
Di era globalisasi saat ini pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh pembangunan ekonomi dari negara itu sendiri.
poetry (my sisters, my brothers..)
oleh Rizky Oktaviani pada 31 Januari 2011 jam 19:42
aku kira kita sahabat
dengan senyum yg snantiasa melekat
dan menyambut hadirku hangat
aku kira kita sahabat
memahami kekuranganku tiap saat
dan membuat hati kita smakin dekat
aku kira kita sahabat
dengan senyum yg snantiasa melekat
dan menyambut hadirku hangat
aku kira kita sahabat
memahami kekuranganku tiap saat
dan membuat hati kita smakin dekat
poetry (living life)
KEHIDUPAN ITU HIDUP
Bisakah roda kehidupanku berhenti berputar?
Karena terhadang oleh tebing yang terjal
Atau aku bisa tetap melaju?
Tetap terfokus pada pelangi yang ku tuju
Bisakah roda kehidupanku berhenti berputar?
Karena terhadang oleh tebing yang terjal
Atau aku bisa tetap melaju?
Tetap terfokus pada pelangi yang ku tuju
poetry (about us!)
)
lagi..
beberapa magnet telah menarik mereka dari sebuah rencana
lagi..
medan magnet itu terlalu kuat hingga mereka tak kuasa melepaskan diri darinya
tapi,
di sinilah kita,
meski ini bukan murni kemauan kita,
kita hanya diberi,
komitmen dan usaha adalah inti dr kekuatan menentang magnet2 lain.
lagi..
beberapa magnet telah menarik mereka dari sebuah rencana
lagi..
medan magnet itu terlalu kuat hingga mereka tak kuasa melepaskan diri darinya
tapi,
di sinilah kita,
meski ini bukan murni kemauan kita,
kita hanya diberi,
komitmen dan usaha adalah inti dr kekuatan menentang magnet2 lain.
poetry (?)
dan muncul lagi, sebuah tanda tanya besar
yang menggantung dan berputar-putar
sebuah konstelasi yg terdiri dari berbagai hipotesa
mulai menyeruak, menyebar, dan bertaburan
seperti loncatan ion-ion positif dan negatif awan
menghasilkan gelegar petir akibat tumbukan
dan petir itu tepat mengenai pusat kesadaran
yg selama ini tertutup oleh nebula tebal
menahan dan mengekangku untuk maju
menyudutkan sebuah konstruksi pikiran yg fatal
tentang "jati diri", ya, kata orang namanya jati diri !
yang menggantung dan berputar-putar
sebuah konstelasi yg terdiri dari berbagai hipotesa
mulai menyeruak, menyebar, dan bertaburan
seperti loncatan ion-ion positif dan negatif awan
menghasilkan gelegar petir akibat tumbukan
dan petir itu tepat mengenai pusat kesadaran
yg selama ini tertutup oleh nebula tebal
menahan dan mengekangku untuk maju
menyudutkan sebuah konstruksi pikiran yg fatal
tentang "jati diri", ya, kata orang namanya jati diri !
poetry (again)
terpekur diam merenung.
siapa aku ini?
hina tp sering menghina yg lain.
munafik tp sering memunafikkan org lain.
belum bisa untuk menjadi baik.
belum bisa jujur pada diri sendiri.
sering berpikir,
kapan aku mati?
dalam keadaan apa aku mati?
tapi akhlaqku tetap saja begitu.
inikah munafik itu?
sama saja rasanya,
aq ikut di jalan ini,
tapi tak ada perubahan besar dlm diri ini.
selalu saja ada celah
yg membuatku terperosok.
butuh waktu lama 'tuk naik ke atas lagi.
tapi sekali lagi,
mungkin, dan semoga saja ini benar.
Allah masih sayang padaku.
hingga Ia masih sudi memberiku nafas hidup.
untuk bertobat tentu saja.
karna dosa2ku sudah tak terhitung.
tapi, aku sering lupa.
aku hanya ingat saat sedang galau dan sedih saja.
congkak sekali diri ini.
tp Kau dan hanya Kau yg sabar dan slalu menerimaku,
kapanpun aku kembali.
meski aku berpaling lama dariMu.
meski tlah kulukai Engkau.
ku duakan cintaMu.
tp tetap saja, nikmatMu ttp mengalir utk ku.
jangan biarkan hamba dlm kesesatan.
hamba hanya ingin berakhir di jalanMu.
ampuni hamba Ya Rabb.
ampuni diri yg sombong, kotor, dan hina ini.
(kembali galau menatap dalam diri. busuk)
poetry
remuk redam.
seakan terkoyak badai dan tergulung gelombang lalu terhantam.
hancur.
memang, mungkin salahku.
dari dulu, mungkin memang semua salahku.
saat ku coba benahi.
slalu muncul kesalahan lagi.
sedih, saat kesalahanku membuat kalian kecewa.
membuat apa yg kalian berikan jd tdk ikhlas dan sia2.
tapi,
aq hanya ingin berkata:
"aq tak bisa jadi sempurna"
dan aq slalu ingin menjadi apa yg kalian pinta.
tp aq hanya bocah yg masih lemah.
aq tak begitu ingin dimengerti.
karna sudah ada yg mengerti diriku ini.
apalagi dihargai.
sudah tercatat apa yg aku lakukan asal niat slalu terbaharui.
jika aq belum bisa mjd apa yg kalian inginkan,
mungkin beribu maaf tak bisa menggantikan.
hanya usaha yg bisa terus kulakukan.
atau, haruskah aq pergi saja?
hilang dan lenyap dari pandangan kalian.
dg begitu tak akan ada kata yg menyakitkan,
air mata yg tak tertahan, dan hati yg berat menahan.
mungkin semua org bahagia tanpa aq.
seakan terkoyak badai dan tergulung gelombang lalu terhantam.
hancur.
memang, mungkin salahku.
dari dulu, mungkin memang semua salahku.
saat ku coba benahi.
slalu muncul kesalahan lagi.
sedih, saat kesalahanku membuat kalian kecewa.
membuat apa yg kalian berikan jd tdk ikhlas dan sia2.
tapi,
aq hanya ingin berkata:
"aq tak bisa jadi sempurna"
dan aq slalu ingin menjadi apa yg kalian pinta.
tp aq hanya bocah yg masih lemah.
aq tak begitu ingin dimengerti.
karna sudah ada yg mengerti diriku ini.
apalagi dihargai.
sudah tercatat apa yg aku lakukan asal niat slalu terbaharui.
jika aq belum bisa mjd apa yg kalian inginkan,
mungkin beribu maaf tak bisa menggantikan.
hanya usaha yg bisa terus kulakukan.
atau, haruskah aq pergi saja?
hilang dan lenyap dari pandangan kalian.
dg begitu tak akan ada kata yg menyakitkan,
air mata yg tak tertahan, dan hati yg berat menahan.
mungkin semua org bahagia tanpa aq.
(dulu) MAHASISWA ADALAH PEJUANG
dikutip tanpa perubahan dari http://tomsioranggila.blogspot.com/2011/06/dulu-mahasiswa-adalah-pejuang.html
mungkin dulu benar kalau ada yang bilang
mahasiswa adalah pejuang, pembela rakyat.
tapi sekarang?
apakah sekarang mahasiswa masih merupakan pejuang rakyat?
ya. masih. mahasiswa masih bisa menjadi pejuang.
caranya?
caranya gampang.
perhatikan baik-baik ya,
ini resep rahasia, jurus jitu membuat negeri ini tiba-tiba jadi makmur.
hahaha....
1. berhenti minta uang.
yap, mahasiswa sudah bukan siswa lagi.
mahasiswa bukan lagi belajar untuk jadi pinter.
tapi belajar untuk jadi mandiri dan berguna.
bukan malah karena maha-siswa,
jadinya minta duitnya maha-banyak,
gaya hidupnya jadi maha-boros,
wkwkw...
kalau memang dikasih ya jangan ditolak..
itu namanya nolak rezeki.. nda boleh..
tapi kalau pengen beli apa-apa,
cobalah nabung, atau kalau ga nambah juga duitnya,
(nabung memang ga bakalan nambah duit,
nabung cuma bisa memperlambat habisnya duit)
ya kerja, kerja apa aja..
ngajar kek..
kalau ga bisa ya...
kerja di restoran, atau jadi desainer lepas
banyak jalan buat cari duit bagi yg bener-bener mau.
malu ah...
malu apa gengsi...
malu itu takut berbuat keburukan di depan orang lain.
kalau gengsi, takut dianggap buruk di mata orang lain.
kalau nurutin gengsi, berarti menuruti mata orang lain.
padahal berapa banyak mata orang lain yg harus dituruti?
hidup cuma sekali cuy, ngapain peduliin mata orang lain.
you are the main actor in your life, they're just spectator.
they can only be applauded and cheered
kerja apaan?
banyak banget, cobalah keluar dan bertanya,
"ada yang bisa saya bantu?"
nanti, kalau sudah bisa cari duit,
nyoba-nyoba buka lapangan pekerjaan.
ya minimal pekerjaan buat temen sendiri lah,
ngajak bisnis bareng,
atau kerjasama dengan temen yg udah bisnis duluan,
kan lumayan, mengurangi pengangguran.
membuka lapangan pekerjaan kan tugas pemerintah?
ya, memang itu tugas pemerintah.
tapi apa pemerintah selama ini cepat dan hebat
dalam membuka lapangan pekerjaan?
lalu kalau tidak, masih mau menunggu pemerintah?
kalau mau nunggu ya jangan dimaki-maki pemerintahnya.
tunggu aja yang anteng, kaya burung nunggu induknya cari makan.
kalau ga mau nunggu, ya mbok pemerintah dibantu.
pemerintah bodo toh? leled toh?
ya sudah, jangan dimaki-maki. yang ada malah makin bodoh dan gegabah.
ayo dibantu. kalau ga mau bantu ya diem aja lah ya.
ga usah maki-maki.
mulut dijaga jangan sampai kalah sama pantat deh,
pantat aja kalau mau kentut mikir dulu, ada yg denger apa engga.
masa mulut mau ngomong ga dipikir dulu?
wkwkw...
kalau sudah bisa buka lapangan pekerjaan,
kan hebat tuh, berarti kuliahnya kepake...
siapa tau bisa mengurangi penduduk yg diekspor sebagai TKI.
jadi ga usah ada kasus penganiayaan sampai pembunuhan lagi.
kasian banget lah, selain itu juga mahal banget buat "beli" nyawa orang.
kenapa harus mahasiswa yg berperan aktif?
trus harusnya siapa?
pemerintah yg bodoh itu?
atau mereka yg sudah bekerja dan punya tanggungan keluarga?
atau mereka adek-adek kelas yg masih sibuk dengan LKS?
wkwkw...
mahasiswa itu orang-orang yang diluar kenormalan.
bung karno aja pernah bilang, "berikan aku satu pemuda, akan ku goncangkan dunia"
mahasiswa bukan siswa lagi yg hanya bisa meminta.
mahasiswa juga bukan orang dewasa yg sudah berkeluarga,
jadi belum punya beban apapun kecuali dirinya sendiri.
kalau mau membangun negeri, paling efektif ya dengan mahasiswanya.
halah, sok amat sih membangun negeri. pahlawan kesiangan lo!
ya, ga papa kami dibilang pahlawan kesiangan.
lebih baik jadi pahlawan kesiangan daripada jadi pecundang kepagian.
orang miskin itu memang sudah nasibnya masing-masing,
ga usah menuntut gw turun tangan buat ngurus nasib mereka.
maaf, kalau itu prinsipnya,
berarti sama saja berprinsip liberalis.
Indonesia prinsipnya pancasila.
pancasila tidak melarang ada kesenjangan kekayaan,
pancasila hanya melarang ada kesenjangan kemakmuran.
orang dengan harta yg sedikit saja bisa makmur koq,
asalkan kehidupan bertetangganya baik.
silahkan orang mau kaya raya,
asalkan bisa ingat dengan saudara dan tetangga terdekatnya.
2. berhenti beli premium bersubsidi.
yap, subsidi premium bukan untuk mahasiswa.
mahasiswa adalah orang mampu.
kalau sudah bisa beli motor, harus konsekuen bisa beli bensinnya.
subsidi pantesnya buat mereka yg belum bisa sekolah.
buat menyelamatkan TKI yang sedang di siksa di sana.
buat subsidi nelayan biar harga ikan makin murah.
buat subsidi jasa paket biar perputaran barang makin murah.
buat pedagang biar barang makin murah
buat membangun kawasan timur dan daerah perbatasan biar ga ada yg iri dan memisahkan diri.
dan buat lainnya yang lebih membutuhkan daripada kita, mahasiswa.
mahasiswa kalangan mampu.
apalagi yg berani pacaran.
berani pacaran berarti berani menanggung biayanya.
masa nge-date pake motor bensin subsidian?
halah mba.... jangan mau. mereka itu cowok-cowok miskin.
masa baru pacaran aja udah minta bantuan pemerintah?
kalau dah nikah mau dikasih makan apa???
wkwkw...
cobalah jalan kaki atau naik sepeda.
selain sehat juga murah.
memang lebih lambat,
tapi dengan lambatnya itu kita bisa lebih menikmati perjalanan.
bisa menghilangkan stres..
caranya, liat aja muka2 orang yg pada kejebak macet,
kita yg naik sepeda mah lancar jaya...
wkwkw...
memangnya subsidi yg ga kita pake bisa disalurkan dengan benar?
itu bukan urusan kita.
kita mau berburuk sangka boleh, mau berbaik sangka juga boleh.
kalau kita berburuk sangka,
toh apa yg bisa kita perbuat?
apa kita bisa turun tangan meyakinkan bahwa uang itu ga diselewengkan?
serahkan saja pada BPK, yg tugasnya mengaudit keuangan.
serahkan kepada inspektorat jendral masing-masing kementerian.
semua sudah ada tugasnya masing-masing.
tugas kita memastikan apa yg bisa kita lakukan sudah kita lakukan dengan baik.
kita sudah bayar pajak,
kita sudah tidak mengonsumsi subsidi bbm.
selanjutnya, itu diluar kewenangan kita.
serahkan saja pada yang berwenang.
kalau kita berharap mereka profesional,
tentu kita juga harus profesional.
kalau memang bukan wilayah kita, untuk apa kita ikut campur tangan.
kita punya tugas masing-masing.
kalau tugas kita masing-masing berjalan dengan baik,
maka semua akan baik-baik saja.
kalau masih mau curiga dengan mereka yg pegang duit negara juga boleh koq,
hidup cuma sekali,
kalau cuma untuk mencurigai tugas orang lain,
tapi kita ga bisa melakukan apapun untuk memastikan yang terjadi,
sampai lupa dengan tugas diri sendiri ya sama aja
buang-buang hidup.
buat diri sendiri aja ga ada manfaat, apalagi buat orang lain.
mubah..
3. berhenti nyontek saat ujian.
kerjasama boleh koq, malah dianjurkan.
kalau ngerjain tugas, kerjasama sangat disarankan.
tapi kalau ngerjain ujian, jangan kerjasama.
eh apa kebalik?
kalau ngerjain tugas individu aja, serahkan ke yg paling pinter.
kalau ujian, kolektif kompak bekerja sama.
hahaha....
dunia memang sudah waras,
untung saya masih gila.
jujur saya pernah nyontek.
mulai doyan nyontek itu, sma.
soalnya sd-smp masih menganggp diri ini paling pinter di kelas. (sombong banget ya. wkwkw)
jadi, mau nyontek juga percuma, jawabanku dah paling bener.
hahaha....
waktu sma, nah ini...
aku mulai keliatan bodonya.. haha
ya, nyontek sedikit gpp lah..
tapi ya ternyata hasilnya sama aja..
malah ga puas.
soalnya di rapotku berarti ada nilai temenku juga.
nilainya ga original.
ga original berarti ga mahal, murahan.
jadinya ya aku males nyontek ah.
salah gpp, toh karena aku sendiri.
kan ga elit banget kalo udah nyontek, salah lagi...
haha...
serasa jadi orang paling sial diantara orang sial.
saya juga ga niat nyontek biar bisa bebas menghina orang korupsi.
soalnya kalau saya nyontek ya berarti sama aja saya menghina diri sendiri.
wkwkw...
yap, cukup 3 tips itu aja,
insyaallah kalau semua mahasiswa sudah mampu melakukan itu,
hmm... seperti apa hebatnya Indonesia.. :wow:
pilihan di tangan kita sendiri.
mau jadi pahlawan meski kesiangan,
atau mau jadi pecundang, mau kepagian apa kesiangan tetep judulnya pecundang.
rasanya,
kalau hanya berhenti minta uang,
berhenti beli premium bersubsidi,
berhenti menyontek,
itu terlalu mudah
kalau dibanding pendahulu kita
yang dalam berjuang harus merelakan nyawa, harta dan keluarga.
saatnya mahasiswa kembali bangkit.
jangan cuma bisa bakar ban, nutup jalan, dan mencari lapangan pekerjaan.
tapi harus bisa membakar semangat, membuka jalan dan menciptakan lapangan pekerjaan.
ya ga bro?
mari kita wujudkan Indonesia yg lebih mandiri,
dan mahasiswa harus bisa menjadi teladan.
mungkin dulu benar kalau ada yang bilang
mahasiswa adalah pejuang, pembela rakyat.
tapi sekarang?
apakah sekarang mahasiswa masih merupakan pejuang rakyat?
ya. masih. mahasiswa masih bisa menjadi pejuang.
caranya?
caranya gampang.
perhatikan baik-baik ya,
ini resep rahasia, jurus jitu membuat negeri ini tiba-tiba jadi makmur.
hahaha....
1. berhenti minta uang.
yap, mahasiswa sudah bukan siswa lagi.
mahasiswa bukan lagi belajar untuk jadi pinter.
tapi belajar untuk jadi mandiri dan berguna.
bukan malah karena maha-siswa,
jadinya minta duitnya maha-banyak,
gaya hidupnya jadi maha-boros,
wkwkw...
kalau memang dikasih ya jangan ditolak..
itu namanya nolak rezeki.. nda boleh..
tapi kalau pengen beli apa-apa,
cobalah nabung, atau kalau ga nambah juga duitnya,
(nabung memang ga bakalan nambah duit,
nabung cuma bisa memperlambat habisnya duit)
ya kerja, kerja apa aja..
ngajar kek..
kalau ga bisa ya...
kerja di restoran, atau jadi desainer lepas
banyak jalan buat cari duit bagi yg bener-bener mau.
malu ah...
malu apa gengsi...
malu itu takut berbuat keburukan di depan orang lain.
kalau gengsi, takut dianggap buruk di mata orang lain.
kalau nurutin gengsi, berarti menuruti mata orang lain.
padahal berapa banyak mata orang lain yg harus dituruti?
hidup cuma sekali cuy, ngapain peduliin mata orang lain.
you are the main actor in your life, they're just spectator.
they can only be applauded and cheered
kerja apaan?
banyak banget, cobalah keluar dan bertanya,
"ada yang bisa saya bantu?"
nanti, kalau sudah bisa cari duit,
nyoba-nyoba buka lapangan pekerjaan.
ya minimal pekerjaan buat temen sendiri lah,
ngajak bisnis bareng,
atau kerjasama dengan temen yg udah bisnis duluan,
kan lumayan, mengurangi pengangguran.
membuka lapangan pekerjaan kan tugas pemerintah?
ya, memang itu tugas pemerintah.
tapi apa pemerintah selama ini cepat dan hebat
dalam membuka lapangan pekerjaan?
lalu kalau tidak, masih mau menunggu pemerintah?
kalau mau nunggu ya jangan dimaki-maki pemerintahnya.
tunggu aja yang anteng, kaya burung nunggu induknya cari makan.
kalau ga mau nunggu, ya mbok pemerintah dibantu.
pemerintah bodo toh? leled toh?
ya sudah, jangan dimaki-maki. yang ada malah makin bodoh dan gegabah.
ayo dibantu. kalau ga mau bantu ya diem aja lah ya.
ga usah maki-maki.
mulut dijaga jangan sampai kalah sama pantat deh,
pantat aja kalau mau kentut mikir dulu, ada yg denger apa engga.
masa mulut mau ngomong ga dipikir dulu?
wkwkw...
kalau sudah bisa buka lapangan pekerjaan,
kan hebat tuh, berarti kuliahnya kepake...
siapa tau bisa mengurangi penduduk yg diekspor sebagai TKI.
jadi ga usah ada kasus penganiayaan sampai pembunuhan lagi.
kasian banget lah, selain itu juga mahal banget buat "beli" nyawa orang.
kenapa harus mahasiswa yg berperan aktif?
trus harusnya siapa?
pemerintah yg bodoh itu?
atau mereka yg sudah bekerja dan punya tanggungan keluarga?
atau mereka adek-adek kelas yg masih sibuk dengan LKS?
wkwkw...
mahasiswa itu orang-orang yang diluar kenormalan.
bung karno aja pernah bilang, "berikan aku satu pemuda, akan ku goncangkan dunia"
mahasiswa bukan siswa lagi yg hanya bisa meminta.
mahasiswa juga bukan orang dewasa yg sudah berkeluarga,
jadi belum punya beban apapun kecuali dirinya sendiri.
kalau mau membangun negeri, paling efektif ya dengan mahasiswanya.
halah, sok amat sih membangun negeri. pahlawan kesiangan lo!
ya, ga papa kami dibilang pahlawan kesiangan.
lebih baik jadi pahlawan kesiangan daripada jadi pecundang kepagian.
orang miskin itu memang sudah nasibnya masing-masing,
ga usah menuntut gw turun tangan buat ngurus nasib mereka.
maaf, kalau itu prinsipnya,
berarti sama saja berprinsip liberalis.
Indonesia prinsipnya pancasila.
pancasila tidak melarang ada kesenjangan kekayaan,
pancasila hanya melarang ada kesenjangan kemakmuran.
orang dengan harta yg sedikit saja bisa makmur koq,
asalkan kehidupan bertetangganya baik.
silahkan orang mau kaya raya,
asalkan bisa ingat dengan saudara dan tetangga terdekatnya.
2. berhenti beli premium bersubsidi.
yap, subsidi premium bukan untuk mahasiswa.
mahasiswa adalah orang mampu.
kalau sudah bisa beli motor, harus konsekuen bisa beli bensinnya.
subsidi pantesnya buat mereka yg belum bisa sekolah.
buat menyelamatkan TKI yang sedang di siksa di sana.
buat subsidi nelayan biar harga ikan makin murah.
buat subsidi jasa paket biar perputaran barang makin murah.
buat pedagang biar barang makin murah
buat membangun kawasan timur dan daerah perbatasan biar ga ada yg iri dan memisahkan diri.
dan buat lainnya yang lebih membutuhkan daripada kita, mahasiswa.
mahasiswa kalangan mampu.
apalagi yg berani pacaran.
berani pacaran berarti berani menanggung biayanya.
masa nge-date pake motor bensin subsidian?
halah mba.... jangan mau. mereka itu cowok-cowok miskin.
masa baru pacaran aja udah minta bantuan pemerintah?
kalau dah nikah mau dikasih makan apa???
wkwkw...
cobalah jalan kaki atau naik sepeda.
selain sehat juga murah.
memang lebih lambat,
tapi dengan lambatnya itu kita bisa lebih menikmati perjalanan.
bisa menghilangkan stres..
caranya, liat aja muka2 orang yg pada kejebak macet,
kita yg naik sepeda mah lancar jaya...
wkwkw...
memangnya subsidi yg ga kita pake bisa disalurkan dengan benar?
itu bukan urusan kita.
kita mau berburuk sangka boleh, mau berbaik sangka juga boleh.
kalau kita berburuk sangka,
toh apa yg bisa kita perbuat?
apa kita bisa turun tangan meyakinkan bahwa uang itu ga diselewengkan?
serahkan saja pada BPK, yg tugasnya mengaudit keuangan.
serahkan kepada inspektorat jendral masing-masing kementerian.
semua sudah ada tugasnya masing-masing.
tugas kita memastikan apa yg bisa kita lakukan sudah kita lakukan dengan baik.
kita sudah bayar pajak,
kita sudah tidak mengonsumsi subsidi bbm.
selanjutnya, itu diluar kewenangan kita.
serahkan saja pada yang berwenang.
kalau kita berharap mereka profesional,
tentu kita juga harus profesional.
kalau memang bukan wilayah kita, untuk apa kita ikut campur tangan.
kita punya tugas masing-masing.
kalau tugas kita masing-masing berjalan dengan baik,
maka semua akan baik-baik saja.
kalau masih mau curiga dengan mereka yg pegang duit negara juga boleh koq,
hidup cuma sekali,
kalau cuma untuk mencurigai tugas orang lain,
tapi kita ga bisa melakukan apapun untuk memastikan yang terjadi,
sampai lupa dengan tugas diri sendiri ya sama aja
buang-buang hidup.
buat diri sendiri aja ga ada manfaat, apalagi buat orang lain.
mubah..
3. berhenti nyontek saat ujian.
kerjasama boleh koq, malah dianjurkan.
kalau ngerjain tugas, kerjasama sangat disarankan.
tapi kalau ngerjain ujian, jangan kerjasama.
eh apa kebalik?
kalau ngerjain tugas individu aja, serahkan ke yg paling pinter.
kalau ujian, kolektif kompak bekerja sama.
hahaha....
dunia memang sudah waras,
untung saya masih gila.
jujur saya pernah nyontek.
mulai doyan nyontek itu, sma.
soalnya sd-smp masih menganggp diri ini paling pinter di kelas. (sombong banget ya. wkwkw)
jadi, mau nyontek juga percuma, jawabanku dah paling bener.
hahaha....
waktu sma, nah ini...
aku mulai keliatan bodonya.. haha
ya, nyontek sedikit gpp lah..
tapi ya ternyata hasilnya sama aja..
malah ga puas.
soalnya di rapotku berarti ada nilai temenku juga.
nilainya ga original.
ga original berarti ga mahal, murahan.
jadinya ya aku males nyontek ah.
salah gpp, toh karena aku sendiri.
kan ga elit banget kalo udah nyontek, salah lagi...
haha...
serasa jadi orang paling sial diantara orang sial.
saya juga ga niat nyontek biar bisa bebas menghina orang korupsi.
soalnya kalau saya nyontek ya berarti sama aja saya menghina diri sendiri.
wkwkw...
yap, cukup 3 tips itu aja,
insyaallah kalau semua mahasiswa sudah mampu melakukan itu,
hmm... seperti apa hebatnya Indonesia.. :wow:
pilihan di tangan kita sendiri.
mau jadi pahlawan meski kesiangan,
atau mau jadi pecundang, mau kepagian apa kesiangan tetep judulnya pecundang.
rasanya,
kalau hanya berhenti minta uang,
berhenti beli premium bersubsidi,
berhenti menyontek,
itu terlalu mudah
kalau dibanding pendahulu kita
yang dalam berjuang harus merelakan nyawa, harta dan keluarga.
saatnya mahasiswa kembali bangkit.
jangan cuma bisa bakar ban, nutup jalan, dan mencari lapangan pekerjaan.
tapi harus bisa membakar semangat, membuka jalan dan menciptakan lapangan pekerjaan.
ya ga bro?
mari kita wujudkan Indonesia yg lebih mandiri,
dan mahasiswa harus bisa menjadi teladan.
KAPAN AKU BENAR-BENAR BELAJAR??? LET'S BREAK THE HABIT!!!!
mereka bilang "jalanilah hidupmu seperti air..
biarkan ia mengalir
jangan kau terlalu risaukan riak gelombang yang bergulir"
tapi, kadang aku berpikir
dimana letak saripati hidupku jika hanya ku biarkan ia mengalir
ikut hanyut dan pasrah pada arus yang membawa ku hingga ke hilir
mereka juga pernah bilang "sekolah yang rajin, biar pintar,
supaya kelak bisa mendapat pekerjaan yang mapan, dapat gaji lumayan, jadi PNS"
begitukah?
koin-koin rupiah dan ratusan lembar kertas yang kami habiskan di bangku sekolah hingga kuliah
ternyata hanya untuk mendapat pekerjaan dari pemerintah
dari pemerintah yang pelit itu? hah, payah
aku ingin benar-benar merasakan kebebasan menuntut ilmu
tanpa ada tekanan prospek kerja, tanpa ada cacian bahwa ilmu yang ku tekuni tiada guna di dunia kerja
aku ingin sungguh-sungguh belajar
bukan sekedar mencari IP tinggi,
bukan untuk dianggap sebagai anak pintar
aku ingin menikmati kewajibanku di sini!!
aku ingin merusak sistem itu
karna sistem itulah yang membuat teman-teman kami
anak-anak dan cucu-cucu kami memulai sebuah kehancuran
mencontek adalah hal biasa, mendarah daging, dan merupakan budaya
yang tak mencontek dianggap sok suci, sok pintar, dan dijauhi
tanpa kami sadari, benih-benih kebohongan tertanam dan mengakar kuat dalam diri kami
menjadikan mental kami mental gengsi! penipu! korupsi!
inikah belajar itu?
inikah sekolah itu?
semua berlomba-lomba mendapat nilai
bukan untuk menyerap ilmu dan memanfaatkannya sebanyak mungkin
breaking the habit
aku sendiri? tidak
aku yakin banyak yang berpikiran sama
meski kami sedikit
meski kami minoritas
tapi aku yakin, aku tidak sendiri
minoritas itu kuat
minoritas itu militan
minoritas itu tangguh
sungguh, aku masih merasa munafik
lingkaran ini, aku masih terjebak di dalamnya
sistem ini masih mengekangku dan semakin mencekik
tapi,
Dia
tak akan membiarkan kami menderita
pasukan cahayaNya slalu ada
dan tanganNya selalu menjaga
karena Dia-lah tujuan itu
Dia-lah pelabuhan terakhir kami
bukan angka
bukan pekerjaan
bukan uang uang dan uang
LET'S BREAK THE HABIT
biarkan ia mengalir
jangan kau terlalu risaukan riak gelombang yang bergulir"
tapi, kadang aku berpikir
dimana letak saripati hidupku jika hanya ku biarkan ia mengalir
ikut hanyut dan pasrah pada arus yang membawa ku hingga ke hilir
mereka juga pernah bilang "sekolah yang rajin, biar pintar,
supaya kelak bisa mendapat pekerjaan yang mapan, dapat gaji lumayan, jadi PNS"
begitukah?
koin-koin rupiah dan ratusan lembar kertas yang kami habiskan di bangku sekolah hingga kuliah
ternyata hanya untuk mendapat pekerjaan dari pemerintah
dari pemerintah yang pelit itu? hah, payah
aku ingin benar-benar merasakan kebebasan menuntut ilmu
tanpa ada tekanan prospek kerja, tanpa ada cacian bahwa ilmu yang ku tekuni tiada guna di dunia kerja
aku ingin sungguh-sungguh belajar
bukan sekedar mencari IP tinggi,
bukan untuk dianggap sebagai anak pintar
aku ingin menikmati kewajibanku di sini!!
aku ingin merusak sistem itu
karna sistem itulah yang membuat teman-teman kami
anak-anak dan cucu-cucu kami memulai sebuah kehancuran
mencontek adalah hal biasa, mendarah daging, dan merupakan budaya
yang tak mencontek dianggap sok suci, sok pintar, dan dijauhi
tanpa kami sadari, benih-benih kebohongan tertanam dan mengakar kuat dalam diri kami
menjadikan mental kami mental gengsi! penipu! korupsi!
inikah belajar itu?
inikah sekolah itu?
semua berlomba-lomba mendapat nilai
bukan untuk menyerap ilmu dan memanfaatkannya sebanyak mungkin
breaking the habit
aku sendiri? tidak
aku yakin banyak yang berpikiran sama
meski kami sedikit
meski kami minoritas
tapi aku yakin, aku tidak sendiri
minoritas itu kuat
minoritas itu militan
minoritas itu tangguh
sungguh, aku masih merasa munafik
lingkaran ini, aku masih terjebak di dalamnya
sistem ini masih mengekangku dan semakin mencekik
tapi,
Dia
tak akan membiarkan kami menderita
pasukan cahayaNya slalu ada
dan tanganNya selalu menjaga
karena Dia-lah tujuan itu
Dia-lah pelabuhan terakhir kami
bukan angka
bukan pekerjaan
bukan uang uang dan uang
LET'S BREAK THE HABIT
I don't have a dream, but I have uncountable dreams..
aku ingin seperti Arai, tokoh dalam novel inspiratif Sang Pemimpi.
dia berani bermimpi tinggi, dia punya ketulusan dan keikhlasan hati.
dia yang selalu bisa memekarkan senyum dan tawa teman-temannya meski ia tengah didera duka.
dia berani bermimpi tinggi, dia punya ketulusan dan keikhlasan hati.
dia yang selalu bisa memekarkan senyum dan tawa teman-temannya meski ia tengah didera duka.
mimpi (lagi)
oleh Rizky Oktaviani pada 18 Juli 2011 jam 8:41
haah, pagi ini rasanya resah sekali. membatalkan sebuah janji, suruh jaga stand bpim, semua ku tolak hanya demi dirinya, Reddy yg sedang sakit (my motor)
ah, gapapa deh, itu semua ga ada hubungannya dg apa yg akan aku tuangkan di sini.
mimpi
(huuu, note ku banyak mimpinya, emang :p)
td malam aku sempat termenung.
membaca list mimpi2 yg ku tempel di dinding kamar.
terkadang terbesit pikiran, apa semua itu bisa terwujud?
pede bgt aku nulis mimpi setinggi itu.
kayak mustahil2 gimana gitu.
kadang pesimis dateng.
kadang malu juga.
tapi..
tak ada yg tak mungkin bagiNya.
aku sadar, beberapa mimpi besar yg tadinya iseng ku tulis dan terlihat tdk mungkin terwujud, ternyata menjadi kenyataan.
seperti dulu waktu lomba CCUUD. aku sedih karena tim kami sempat terhempas beberapa kali, dan aku sudah hampir putus asa. jadi, aku tuliskan saja
"juara 1 lcc uud 1945 se provinsi, go to Jakarta"
dan hey, Alloh SWT pun mewujudkannya. Ya Alloh, rasanya kayak ngimpi saat tidur.
bahkan, teman2ku dan aku sendiri sempat shock karena bisa masuk final.
atau,
waktu LKTG kemarin.
iseng2 aja nyoba ikut. padahal blm pernah ikut lomba karya tulis. sekali nyoba, langsung daftar tingkat nasional. sok kepedean dan nekat!
but, ku pancangkan tekadku untuk mencoba. niatku pun ku luruskan untuk ibadah. dan tak lupa kutambahkan ke list mimpiku "masuk 5 besar lktg 2011, go to Bali"
dan..
hey, ternyata Dia mengabulkan mimpi ku lagi.
dan masih banyak mimpi2 lain yg awalnya kutulis (mulai dari barang2 yg aku inginkan, dari laptop hingga baju, nilai IP dsb) ternyata terwujud.
terwujudnya bukan hanya karena ditulis saja. tulisan itu seperti alarm yg membangunkan sugesti positif dalam diri, menggerakkan segenap upaya dan daya utk berusaha, dan dimunajatkan kepadaNya.
write more then do more.
tapi sekarang..
aku sadar, mimpiku masih kurang!
kurang tinggi. aku masih pesimis. dulu aku sempat menulis "juara 2 kejurkab karate 2009" memang aku bisa juara 2, tapi membuatku menyesal. waktu itu, saat bertanding, rasanya tinggal selangkah lagi bisa juara 1. tapi, aku sudah kecapekan. dan kalah di final. sediiih sekali. pelajaran bermimpi nomer 5: tuliskan mimpimu setinggi-tingginya. selain itu, selama ini, mimpi yg aku tulis hanya tentang aku dan keluargaku.
sedikit tentang yg lain.
so,
ku tuliskan mimpi ku untuk Fresh yg sedang meraba-raba mencari tangga untuk naik ke atas.
untuk kamiba yg sedang tertidur lelap.
untuk geografi, ilmu yg senantiasa mengingatkanku padaNya.
untuk indonesia? tentu saja.
well,
sekali lagi.
tak ada yg tak mungkin bagiNya.
kata bang andrea, tak ada yg dapat menghalangi Tuhan memeluk impianku.
yea.
jadi,
tuliskan mimpi2mu setinggi2nya and,
don't be selfish.
sungguh bahagia jika mimpi kita demi banyak manusia bisa terwujud :)
sebaik2 kita adalah yg bermanfaat bagi org lain kan?
keep luruskan niat.
nyampah_isi_hati.com
haah, pagi ini rasanya resah sekali. membatalkan sebuah janji, suruh jaga stand bpim, semua ku tolak hanya demi dirinya, Reddy yg sedang sakit (my motor)
ah, gapapa deh, itu semua ga ada hubungannya dg apa yg akan aku tuangkan di sini.
mimpi
(huuu, note ku banyak mimpinya, emang :p)
td malam aku sempat termenung.
membaca list mimpi2 yg ku tempel di dinding kamar.
terkadang terbesit pikiran, apa semua itu bisa terwujud?
pede bgt aku nulis mimpi setinggi itu.
kayak mustahil2 gimana gitu.
kadang pesimis dateng.
kadang malu juga.
tapi..
tak ada yg tak mungkin bagiNya.
aku sadar, beberapa mimpi besar yg tadinya iseng ku tulis dan terlihat tdk mungkin terwujud, ternyata menjadi kenyataan.
seperti dulu waktu lomba CCUUD. aku sedih karena tim kami sempat terhempas beberapa kali, dan aku sudah hampir putus asa. jadi, aku tuliskan saja
"juara 1 lcc uud 1945 se provinsi, go to Jakarta"
dan hey, Alloh SWT pun mewujudkannya. Ya Alloh, rasanya kayak ngimpi saat tidur.
bahkan, teman2ku dan aku sendiri sempat shock karena bisa masuk final.
atau,
waktu LKTG kemarin.
iseng2 aja nyoba ikut. padahal blm pernah ikut lomba karya tulis. sekali nyoba, langsung daftar tingkat nasional. sok kepedean dan nekat!
but, ku pancangkan tekadku untuk mencoba. niatku pun ku luruskan untuk ibadah. dan tak lupa kutambahkan ke list mimpiku "masuk 5 besar lktg 2011, go to Bali"
dan..
hey, ternyata Dia mengabulkan mimpi ku lagi.
dan masih banyak mimpi2 lain yg awalnya kutulis (mulai dari barang2 yg aku inginkan, dari laptop hingga baju, nilai IP dsb) ternyata terwujud.
terwujudnya bukan hanya karena ditulis saja. tulisan itu seperti alarm yg membangunkan sugesti positif dalam diri, menggerakkan segenap upaya dan daya utk berusaha, dan dimunajatkan kepadaNya.
write more then do more.
tapi sekarang..
aku sadar, mimpiku masih kurang!
kurang tinggi. aku masih pesimis. dulu aku sempat menulis "juara 2 kejurkab karate 2009" memang aku bisa juara 2, tapi membuatku menyesal. waktu itu, saat bertanding, rasanya tinggal selangkah lagi bisa juara 1. tapi, aku sudah kecapekan. dan kalah di final. sediiih sekali. pelajaran bermimpi nomer 5: tuliskan mimpimu setinggi-tingginya. selain itu, selama ini, mimpi yg aku tulis hanya tentang aku dan keluargaku.
sedikit tentang yg lain.
so,
ku tuliskan mimpi ku untuk Fresh yg sedang meraba-raba mencari tangga untuk naik ke atas.
untuk kamiba yg sedang tertidur lelap.
untuk geografi, ilmu yg senantiasa mengingatkanku padaNya.
untuk indonesia? tentu saja.
well,
sekali lagi.
tak ada yg tak mungkin bagiNya.
kata bang andrea, tak ada yg dapat menghalangi Tuhan memeluk impianku.
yea.
jadi,
tuliskan mimpi2mu setinggi2nya and,
don't be selfish.
sungguh bahagia jika mimpi kita demi banyak manusia bisa terwujud :)
sebaik2 kita adalah yg bermanfaat bagi org lain kan?
keep luruskan niat.
nyampah_isi_hati.com
Tarawih: full inspiration inside..
Part 1 : bukan trio kwek-kwek!
“masa muda, masa yang berapi-api..”
Itu lagunya rhoma irama yang sederhana tapi mengena. Masa muda cuy. Aku jadi inget dengan 3 orang alias trio yang punya semangat berapi-api untuk selalu sholat berjamah di mushola. Padahal usia mereka tidak lagi muda, kesehatan mereka sering naik-turun, stamina mereka sudah tidak sekuat dahulu. Tapi, itu tidak menghalangi mereka untuk selalu menjadi yang pertama datang ke mushola. Mereka adalah trio yang sangat kompak. Adzan belum berkumandang, mereka sudah standby di mushola. Feeling mereka sangat kuat terhadap waktu sholat, jadi tidak usah mengandalkan adzan dahulu baru ke mushola. Mereka menunggu adzan, tidak mengandalkannya. Subhanalloh..
“masa muda, masa yang berapi-api..”
Itu lagunya rhoma irama yang sederhana tapi mengena. Masa muda cuy. Aku jadi inget dengan 3 orang alias trio yang punya semangat berapi-api untuk selalu sholat berjamah di mushola. Padahal usia mereka tidak lagi muda, kesehatan mereka sering naik-turun, stamina mereka sudah tidak sekuat dahulu. Tapi, itu tidak menghalangi mereka untuk selalu menjadi yang pertama datang ke mushola. Mereka adalah trio yang sangat kompak. Adzan belum berkumandang, mereka sudah standby di mushola. Feeling mereka sangat kuat terhadap waktu sholat, jadi tidak usah mengandalkan adzan dahulu baru ke mushola. Mereka menunggu adzan, tidak mengandalkannya. Subhanalloh..
Subscribe to:
Posts (Atom)
Pages
look up
Speak up..
Popular Posts
-
i hope this one can be useful for you :) --> ANTI LOG FOR MS EXCEL Mengulang logaritma S...
-
Ternyata di Kalurahan Sidokarto, Godean menyimpan situs budaya berharga. Mengenai Ki Ageng Mangir yang memperjuangkan ketauhidan kepada All...
-
Menurut Este dan Simonett, 1975: Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifika...
-
Supernova supernova itu.. supernova yang dimaksud bukan nama band atau nama novel.. Supernova/Big Bang
-
Saat ini banyak sekali satelit penginderaan jauh yang beredar, masing-masing jenis satelit seperti landsat (1-7), NOAA, baskara, SPOT, E...
-
sengaja tak ada sumber yang dicantumkan karena tugas ini ASLI, MURNI, dari otak sendiri. no copas ! ! damn i proud it. not too bad, i hope...
-
Sekelumit kekonyolan saat kita punya gadget dan tiba-tiba error, tapi males banget buat minta tolong. Beberapa hari yang lalu, saat aku ...
-
oleh : Rizky Oktaviani dimuat di Koran Tribun Jogja, Rubrik Citizen Journalism tanggal 29 Juni 2012, halaman 1 (bersambung ke halaman...
Feedjit
Blog Archive
-
▼
2011
(42)
-
▼
September
(13)
- LOMBA LKTI MAHASISWA TINGKAT NASIONAL 2011
- poetry (my sisters, my brothers..)
- poetry (living life)
- poetry (about us!)
- poetry (?)
- rekonstruksi diri dulu
- poetry (again)
- poetry
- (dulu) MAHASISWA ADALAH PEJUANG
- KAPAN AKU BENAR-BENAR BELAJAR??? LET'S BREAK THE H...
- I don't have a dream, but I have uncountable dreams..
- mimpi (lagi)
- Tarawih: full inspiration inside..
-
▼
September
(13)
hijri
cool sites
My Friends
Pesbuk e inyong
tuit tuit..
Here I am
- Akhwat Banyol
- Yogyakarta, Indonesia
- I'm a JOSH ( JOmblo Sampai Halal ) Freelance writer, Geography, Chocolate addict, drummer #IndonesiaTanpaJIL
Powered by Blogger.