Masih nyambung dengan postingan
sebelumnya, di mana aku berasa didzalimi karena pernah dapet nilai jelek atas
tugas kuliah yang pernah ku buat dengan payah ( payah, maka-nya nilai jelek *pft
). Meski begitu, aku nggak pengen jikalau kelak jadi guru atau dosen, terus
semena-mena ngasih nilai ke siswa atau mahasiswa. Jangan Ya Alloh...
Jadi keinget pas praktik mengajar di
sekolah kemaren. Layaknya guru yang lain, aku sering ngasih tugas ke murid-muridku
yang kece. Tapi, aku coba supaya agak beda. Tugas dikirim lewat fb/email [
alesannya sih paperless, selain males
juga bawa tumpukan tugas ke rumah, wehehehekkk *dikejar murid].
Terus, tugas lebih bersifat analitik.
Teori cukup disampaikan di kelas. Gampang sih. Mereka juga seneng. Apalagi yang
tugasnya dapet nilai bagus [3 orang yang beruntung], selalu aku kasih coklat 2
bungkus. Hihi.
Selain itu, ulangan harian yang
biasanya pilihan ganda semua, sengaja aku banyakin essay. Biar kemungkinan
terjadinya percontekan kecil dan mereka bisa lebih ‘mikir’. Sebab, soalnya pun
analisis semua. Hohoho.