Ku genggam pelangi itu
Ku urai warnanya satu persatu
Tapi tak ada
Ku sibakkan nebula di angkasa
Ku pisahkan bintang satu dengan yang lainnya
Ku pisahkan lagi tata surya dan ku putarbalikkan elongasinya
Namun, hanya ku temukan hampa
Mungkinkah mata ini buta
Atau hanya terbawa fatamorgana?
Entah
Mungkin, hati yang menderita membuat kenyataan terlihat fana
Membuat refleksi yang tak tentu saat melihat ia
Meninggikan angan yang justru menjatuhkan harapan
Ini stigma !
Haruskah aku salahkan cinta
yang mendadak berubah menjadi sebuah dogma?
Atau justru karena rantai yang mengikatnya ku putus begitu
saja
Hingga cinta yang buas dan liar itu semakin menggila
Tapi kini, cinta yang ganas mendadak lemas
Ia berbalik arah mencoba kembali pada Tuannya
Mencoba menemukan kembali untuk siapa ia bernapas
Ketika sebuah hati yang coba mendekatinya berubah menyakiti
Cinta, kenapa selalu kau yang menjadi kambing hitam
Atas segala kekecewaan yang dialami manusia
Padahal kau tak akan datang, jika manusia itu tak mencoba untuk
mengetuk pintumu
Kau tak akan beringas jika manusia itu tak mengganggumu
Aku tau cinta sedang merana menunggunya
Menunggu ia yang mungkin hanya menggoda cinta
Padahal mungkin ia menginginkan cinta-cinta yang lain
Meski cinta sudah berusaha untuk setia
Pedih memang…
Cinta,
Aku tau kini cahaya sudah menembus sukma
Sukmamu yang membisikkan kesucianmu
Bahwa kau hanya milikNya
Milik hamba-hambaNya
Bukan nafsu belaka yang membuat manusia gundah gulana
Cinta, jika ia memang menginginkanmu
Maka ia tak akan pernah mencari cinta-cinta lain, selain
cintaNya
Ia tak akan berani menggores kecewa
Karena cintanya kepada Dia,
ia akan mencarimu…
menunggumu hingga Pemilikmu memilihkan waktu yang tepat dan
indah
untuk mengakhiri penantianmu dan penantiannya
cinta..
bersabarlah..
I try to avoid, not because I hate
Cz
I worried
And
don’t wanna disappointed
If
he’s you, if “the one” is you either
Someday,
we might together
If
not, we’ll find the best and it’s better : )
0 comments:
Post a Comment